Senin, 02 Juni 2014

KELILING INDONESIA DARI ERA BUNG KARNO SAMPAI SBY


Judul                       KELILING INDONESIA DARI ERA BUNG KARNO SAMPAI SBY
Subjudul                 Sebuah Catatan Perjalanan Wartawan Nekat
Penulis                    Gerson Poyk
No. ISBN               978-979-687-786-7
Kode buku             25 21 02 01 00
Ukuran                  14,5 x 21 cm
Halaman                320 (308 + xii)

Harga                      Rp60.000

Daftar Isi
1. Anak Rote di Bumi Jakarta
2. Wartawan Gila dan Gilanya Wartawan
3. Wartawan Gila dan Gilanya Wartawan (2) 
4. Ini Tentara, Bung! 
5. Wartawan = Intel? 
6. Wartawan = Intel? (2) 
7. Bersama AURI jadi Mantri Cacar
8. Tidak Usah Bayar. Ini Pesawat Saya 
9. Minum Jahe yang Bikin Pusing
10. Minum Jahe yang Bikin Pusing (2) 
11. Revolusi Pak Guru  
12. Jadi Anak Gubernur di Sulawesi  
13. Maumere dan Sebersit Cita-cita
14. Keluarga Bung Karno yang Berkulit Gelap  
15. Mitos Mau dan Persamaan Lain
16. Balibo Indah Gambar dari Rupa
17. Jalan Sengsara menuju Meliana dan Atulia
18. Hari Pasar di Atulia
19. Ermera Daerah Terkaya karena Kopi
20. Dili Anno 1951, Dili Anno 1974
21. Menyusuri Jalan Daendels dan Sekitarnya
22. Kisah Malam antara Anyer dan Cikalong
23. Menjadi Kalong di Cikalong
24. Dari Jakarta Berjalan Menuju Pulau Kota
25. Ke Kota Warteg
26. Renungan Panjang dari Perjalanan Malam
27. Renungan dari Kuningan
28. Dari Kuningan Memasuki Nuansa Dini Hari Malioboro
29. Nuansa Malioboro
30. Memancing Ikan yang Menggelepar di Bawah Terik Matahari  
31. Malioboro
32. Memasuki Solo
33. Melewati Malam Kudus Bersama Mbakyu
34. Dari Kudus Memasuki Surabaya
35. Akhir Perjalanan Antara Surabaya-Panarukan
36. Cahaya Memantul di Teluk Jayapura
37. Menjamah Tonggak Batas RI-PNG
38. Rahasia di Bawah Lautan Mega
39. Inilah Medan, Berdebu dan Penuh Kekerasan
40. Tapanuli Kekurangan Tenaga Manusia
41. Aceh: Pusat Orang Asing dan Intelektual
42. Kekayaan Aceh Menantang Kaum Muda
43. Daerah Gempa Dipadati Rumah-rumah Beton
44. Ulos Tenunan Khas yang Mewarnai Acara-acara Resmi
45. Pertanian Terpadu Belum Memasyarakat
46. Kekasaran dan Ketidakbersihan Harus Dipungkas
47. Gunung-gunung Gundul Sipirok Perlu Penghijauan
48. Orang Minang Juga Mau Berkotor Tangan
49. Gunung-gunung Singkarak Masih Saja Dikupas Petani
50. Tukang-tukang Pun Harus Ikut Memiliki Jalan-jalan Mulus Itu
51. Daging Tikus dan Kebun Jari-jari sepeda di Manggarai (1) 
52. Daging Tikus dan Kebun Jari-jari sepeda di Manggarai (2) 
53. Sabun Melorot Lewat Celana di Manado
54. Semut Pencari Gula di Pelabuhan Bitung
55. Tour de Borneo: Garpu Terpanjang di Dunia
56. Tour de Borneo: Taman Folklor yang Besar tapi Terbengkalai


Sinopsis 
Benarkah Bung Karno memiliki “keluarga gelap” dari Rote? Rasa-rasanya mustahil, kecuali kalau kabar ini muncul akibat muslihat cerdik seorang jurnalis yang dijuluki “Gelap Poyk”. Seorang guru yang membelot menjadi wartawan sekaligus penulis nyeniman, ia juga memiliki sederet profesi sampingan lainnya seperti tukang tilep berita, asisten mantri cacar, tentara gadungan, dan pelancong bermodal dengkul. Petualangan nekat itu membawanya ke seantero Indonesia, yang disusurinya hingga pojok-pojok tergelap dan terjoroknya. Dan semua itu dilakoninya demi menghasilkan tulisan yang membuatnya sempat “didewakan” di bumi Parahiyangan dan diangkat anak oleh seorang gubernur sekaligus nyaris dibacok di Jalur Trans-Sumatra.
Sebuah laporan penjelajahan negeri dengan bahasa yang ringan dan nakal tetapi berbobot dan penuh makna, buku ini dapat menjadi saksi pertumbuhan dan perkembangan beberapa bagian dari negeri ini dari zaman Sukarno sampai SBY.
 Inilah catatan perjalanan seorang jurnalis petualang kawakan yang dapat dijadikan renungan dan perbandingan: bagaimana Indonesia dulu dan bagaimana Indonesia beberapa dasawarsa sesudahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar