Libri adalah sebuah imprint BPK Gunung Mulia. Kata Libri berasal dari bahasa Latin liber libri yang berarti buku atau pustaka. Libri menerbitkan buku-buku umum yang mengandung nilai kemanusiaan, mendorong munculnya semangat religius, humanis, pluralis, inklusif, cerdas, berwawasan luas, profesional, berbudaya. Libri memfasilitasi dengan buku-buku untuk membantu mencapai keseimbangan hidup. Oleh karena itu, tagline Libri adalah “Balancing Your Life” …
Laman
- Beranda
- BISNIS DAN MANAJEMEN
- HUMANIORA
- HUBUNGAN ANTARAGAMA
- KESEHATAN
- PENGASUHAN ANAK
- MOTIVASI
- PSIKOLOGI
- BIOGRAFI/TOKOH
- MUSIK DAN LAGU
- PERPUSTAKAAN
- NOVEL UMUM
- SERI GERONIMO STILTON
- LITTLE HOUSE - SERI LAURA
- LITTLE HOUSE - SERI CHARLOTTE
- LITTLE HOUSE - SERI CAROLINE
- LITTLE HOUSE - SERI ROSE
- KALENDER
- BUKU ANAK
- LIBRI PUNYA CERITA
Minggu, 01 Juni 2014
MENDESAIN KARAKTER ANAK MELALUI SENSOMOTORIK
Judul buku Mendesain Karakter Anak Melalui Sensomotorik
Penulis Ratih Zimmer Gandasetiawan
Ukuran 14,5 x 21 cm
Tebal x + 129 hlm
Kode ISBN 978-979-687-951-9
Kode Barang 25 67 00 03 00
Harga Rp 37.000
Daftar Isi
Kata Pengantar
Sekapur Sirih
Pengalaman Berharga
Tentang Karakter
Mengapa Karakter Itu Penting bagi Kita?
Pengalaman Hidup Memengaruhi Perkembangan Karakter Manusia
Persiapan Orangtua dalam Menyongsong Kelahiran Bayi
Tahap-tahap Perkembangan Bayi Normal
Gangguan pada Perkembangan Bayi
Faktor Penghambat Perkembangan Bayi
Penanggulangan Anak Bermasalah
Pentingnya Pelatihan Sensomotorik
Berbagai Kiat Berinteraksi dengan Anak Melalui Sensomotorik
Catatan Penting untuk Orangtua
Relasi antara Pertumbuhan Anak dan Karakter
Lampiran
Daftar Pustaka
Sinopsis
Belakangan ini, banyak sekali orang berdiskusi tentang karakter diri. Mungkin lebih tepatnya, karakter bangsa kita, dan itu selalu disinkronkan dengan kecerdasan, mo-ralitas, dan perilaku kita saat kita sudah dewasa. Lalu, betulkah karakter diri sinkron dengan kecerdasan?
Buku ini merupakan bagian pengalaman dari Ratih Zimmer Gandasetiawan dalam membesarkan tiga orang anaknya yang memiliki kekurangan dibandingkan anak-anak yang normal: penderita lumpuh, autis savand, dan cerebral palsy. Kekurangan-kekurangan ini membuat mereka awalnya tidak mandiri, sulit bersosialisasi, suka bertindak semaunya, dan malas bergaul dengan orang lain. Namun, dengan berpegang pada moto “Dari Tidak Ada Menjadi Ada”, “Dari Tidak Bisa Menjadi Bisa”, dan “Dari Tidak Biasa Menjadi Biasa”, penulis dapat membuat anak-anaknya menjadi orang yang mampu mandiri dan berprestasi.
Rahasia dari keberhasilan penulis itu terletak dari usaha penulis untuk merangsang atau menstimulasi sensomotorik anak-anaknya di usia dini. Apa arti dari rangsangan atau stimulasi tersebut, maupun sikap apa saja yang harus dilakukan oleh para orangtua terhadap buah hatimya agar kelak dapat menentukan karakter dan kepribadian anak-anak mereka inilah yang menjadi isi dan inti dari buku ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar