Kamis, 29 Mei 2014

AKU BUKAN BUDAK


Judul                          Aku Bukan Budak
Penulis                      Astina Triutami
No. ISBN                  978-979-687-982-3
No. Kode Buku      25 14 00 34 00
Ukuran                      11 x 18 cm
Tebal                          420 hlm 

Harga                          Rp 49.000

Daftar Isi
Kata Sambutan
Pendahuluan
Si Bengal Merindukan Bulan
Bandung Part 1: Lautan Suka
Bandung Part 2: Lautan Duka
Lowongan TKW
Calon TKW
Semua Bisa Diatur
Tes ... Tes
Jalan Lain Menjadi TKW
Tes Lagi, Tes Lagi
Di Kandang Macan
Welcome toThe Jungle
Exsus Mi ....
BLK: Balada Lagu Kegundahan
”Penghuni Lain”
Rahasia Nan Kelam
Solidarity Made By Babu
Menghitung Hari
Leaving with the Jet Plane
Orang Udik di Hongkong
Nenek yang Baik Hati
Dikadali!!!
Kerja Rodi
Anjing, Oh Anjing
Gaji Pertama
TKW Indonesia Punya Gaya
Sakit!
Keputusan yang Sulit
Saat Dunia Berputar
Pindah Majikan
Di Sarang Penyamun
Nenek yang Sinting
Antara Shenzen dan Macau
OKB: Orang Kaya Boongan
Return to Edan
Epilog

Sinopsis


"Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain."Pramoedya Ananta Toer 

"Aku melihat sebuah stempel tercetak di jidatku. Begini tulisannya, BABU, made in Indonesia."(hlm. 258)

Astina namanya. Tumbuh antara Bandung dan Probolinggo. Setelah ayahnya meninggal, ibunya kawin lagi. Demi membiayai adik-adiknya dan kehidupannya sendiri, ia nekat melamar jadi TKW. Kenekatannya itu membawanya ke sebuah lorong pengalaman yang penuh dengan derai air mata: dari suka-duka di Balai Latihan Kerja yang penuh misteri sampai cap “babu” yang diterimanya di Hongkong.
 

Kisah nyata Astina lahir dari pengalamannya ketika ia menjadi saksi bagaimana negeri ini
masih belum mampu memperjuangkan nasib putra-putrinya yang akan dan sedang berjuang sebagai “pahlawan devisa” di negeri orang. Inilah pengakuan blak-blakan dari seorang perempuan yang mencita-citakan Indonesia yang bukan lagi sebagai “negeri budak”, Indonesia yang lebih membela hak dan nasib para buruh migran, baik yang akan dan sedang berjuang demi memperbaiki nasib keluarga dan membela kehormatan bangsa. Suatu pengakuan yang menggugah dan menantang nurani kita…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar