Jumat, 30 Mei 2014

REPUBLIK GALAU: Esai-Esai tentang Negara, Bangsa, dan Kepemimpinan





Judul                              Republik Galau Merajut Asa 
Subjudul                       Esai-Esai tentang Negara, Bangsa, dan Kepemimpinan 
Penulis                          Yonky Karman 
Tebal                             232 (x, 222)
Ukuran                          14 x 21 cm
ISBN                               978-602-7688-43-8 
Kode Barang Lama   2550010100
Kode Barang Baru    1120250010001
Harga                              Rp43.000 
 
Sinopsis

Realitas Indonesia tegak oleh empat pilar: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Berhasil menegakkan keempat pilar tersebut berarti tegak juga bangunan bangsa Indonesia dan akhirnya Indonesia tegak di mata dunia. Batu uji pemimpin negara pun sejauh mana keempat pilar itu tegak dalam kepemimpinannya.

Sayangnya, banyak pemimpin Indonesia yang tidak amanah dengan tugas pokoknya dalam mengayomi dan menyejahterakan seluruh rakyat tanpa pandang bulu. Alih-alih membangun karena dipercaya oleh rakyat, membangun bersama dan untuk rakyat serta tidak diskriminatif dalam kebijakan ataupun implementasi, yang terjadi malah kebalikannya. 

Buku yang merupakan kumpulan dari berbagai tulisan Yonky Karman, seorang cendekiawan Kristen, yang pernah dimuat di harian Kompas ini banyak menyoroti realitas politik Indonesia di mana pemimpin berpolitik di luar koridor keindonesiaan. Alih-alih menjadi pemimpin seluruh rakyat, orang-orang seperti itu lebih suka bertindak sebagai penguasa. Ia tidak peduli apakah kepemimpinannya merusak kesatuan rakyat, sebab tujuan utamanya adalah kekuasaan.

Ketika kekuasaan dijadikan panglima, kekerasan primordialisme dan swastanisme negara pun secara sengaja dihidupkan untuk merebut ataupun melanggengkan kekuasaan, sehingga menimbulkan krisis konstitusionalitas. Akibatnya, timbullah apa yang disoroti Penulis sebagai “Republik Galau”—suatu keadaan di mana tidak jelas Republik Indonesia akan dibawa ke mana.   

Lewat tiga pokok pikiran yang diistilahkannya sebagai “Menegara”, “Membangsa”, dan “Memimpin”, Penulis membahas segala permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam 51 artikel. Pada akhirnya, upaya untuk merajut asa dalam memperbaiki nasib republik yang galau ini berujung pada membangun sebuah kepemimpinan yang baru. Sebuah kepemimpinan yang, menurut Penulis, harus dapat menegakkan keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Dan dengan telah ditegakkannya demokrasi di Indonesia, maka keputusan untuk memilih kepemimpinan yang baru itu ada pada bangsa Indonesia. Di tangan kitalah, lewat pemilu dan pilkada, nasib dan masa depan bangsa dan negara Indonesia dipertaruhkan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar